Nama Asal Qing Guang Mi Mi Fo
Oleh : Vajra Acarya Guru Rinphoce Lian Shen
Pertama-tama memberikan penghormatan
dan sembah sujud yang setinggi-tingginya kepada Mula Guru Yang Mulia Vajra
Acarya Guru Rinphoce Lian Sheng, sembah sujud kepada para Guru Silsilah Zhen Fo
Zhong diantaranya Yang Mulia Bikhsu Liao Ming, Yang Mulia Gyalwa Karmapa XVI,
Yang Mulia Guru Sakya Zheng Kong dan Yang Mulia Guru Tubhten Dhargye, sembah
sujud kepada seluruh Yidam, sembah sujud kepada seluruh Buddha, Bodhisattva,
Mahasattva, Dharmapala dan seluruh Dewa yang ada di altar mandala.
Nama
Asal Qing Guang Mi Mi Fo [Suddharasmiprabhaguhya Buddha①] Adalah Qing Guang Lian Hua Tong Zi Mi Mi Fo
[Suddharasmi padmakumara prabhaguhya Buddha②]
Pada
hari Minggu, 20 Juli 2014 Yang Arya Rinpoche Lian Sheng Lu Shengyan memimpin 「Upacara
Homa Raja Agung Avalokiteshvara」di《Vihara
Vajragarbha Pelangi》, Mahaguru menyampaikan
dharmadesana, Mantra hati Raja Agung Avalokiteshvara adalah [Sapta Tathagata],
yaitu tujuh orang tathagata. Hari ini khusus mengundang [Surupakaya Tathagata③], yaitu tamu terhomat yang istimewa upacara ini.
Tujuh Buddha adalah Vipasyin Buddha, Sikhin Buddha, Visvabhu Buddha,
Krakucchanda Buddha, Kanakamuni Buddha, Kasyapa Buddha, Sakyamuni Buddha.
Bisa
menguak soal [Surupakaya Tathagata], karena dalam upacara ada pengundangan para
korban penerbangan Malaysia MH17. Hanya ada tiga puluh dua arwah yang datang,
karena tiga puluh dua arwah itu dapat mengenali Raja Agung Avalokiteshvara dan
datang ke tempat upacara. Tetapi karena anggota tubuh para korban tidak
lengkap, Raja Agung Avalokiteshvara mengundang Surupakaya Tathagata untuk
menyambung anggota tubuh para korban yang hancur, kemudian mengantar mereka ke
negeri buddha, penyeberangan yang luar biasa sempurna.
Raja
Agung Avalokiteshvara adalah penjelmaan Raja Agung Avalokiteshvara Bodhisattva
dari dalam Sutra Raja Agung Avalokiteshvara, di belakang Raja Agung
Avalokiteshvara yang dilihat Mahaguru ada bijaksara Tujuh Buddha.
Sutra
Raja Agung tersebar sangat luas, Mahaguru melihat Sutra Raja Agung versi Jepang
di 88 tempat suci di Shikoku, Jepang, yang didirikan Kukai Daishi (Kobo
Daishi). Buddhisme itu menyebar dari India ke Tibet, menyebar ke Tiongkok,
menyebar ke Korea, menyebar ke Jepang. Jepang adalah halte terakhir. Di Jepang
ada Sutra Raja Agung Avalokiteshvara, dapat dilihat bahwa Sutra Raja Agung
sudah dari dulu tersebar ke semua tempat Buddhis.
Negara
Putih Besar Agung pada zaman dulu, Dinasti Xia Barat, Negara Raja Agung
Avalokiteshvara Bodhisattva yang didirikan Teratai Putih Besar, disebut「Negara
Putih Besar Agung」. Jenghis Khan menumpas
semuanya, tapi tidak mampu menyerbu Xia Barat, terus sampai setelah Jenghis
Khan meninggal, barulah Kubilai menyerbu Xia Barat. Karena masa itu di Dinasti
Xia Barat, setiap orang menjapa Sutra Raja Agung Avalokiteshvara, kekuatan roh
Raja Agung Avalokiteshvara sangat besar, jadi sangat sulit diserbu. Pasukan
Mongol membeli jenderal Dinasti Xia Barat dengan sangat banyak uang, Dinasti
Xia Barat baru bisa runtuh karena bencana luar dan bencana dalam. Di Dinasti
Xia Barat, kaisar pertama yang diangkat, Jingzong, lalu Renzong, Modi, semuanya
adalah penjelmaan Padmakumara.
Pada
masa Dinasti Tang, Dinasti Tang tidak menginginkan Xia Barat mendirikan Negara,
oleh karena itu mengirim pejabat tinggi untuk menginspeksi Xia Barat, menemukan
bahwa orang-orang Dinasti Xia Barat semuanya mempelajari kebudhaan, sandang
pangan berlimpah. Pejabat besar melapor kembali ke Dinasti Tang, bahwa Xia
Barat sudah diperlengkapi segalanya, mempunyai skala suatu negara, maka dari
itu kaisar Dinasti Tang membiarkan Xia Barat mendirikan Negara, memberinya nama「Li」.
Adhinata
pertama di Sutra Raja Agung disebut [Suddharasmiprabhaguhya Buddha], nama
asalnya adalah [Suddharasmipadmakumaraprabhaguhya Buddha], Mahaguru saat
melihat sendiri Padmakumara, hanya melihat cahaya yang sangat berkilau, yaitu
[Suddharasmi], anda tidak tahu di situ ada buddha apa, tak tahunya
[Suddharasmipadmakumaraprabhaguhya Buddha].
Sutra
Raja Agung sangat berjaya di Dinasti Tang, oleh karena itu Dinasti Tang juga
paling berjaya di bangsa Tionghoa, Dinasti yang paling gemilang. Sebab orang
yang menjapa Sutra Raja Agung sangat banyak, lagi sangat berkontak, jadi
barulah terwariskan sampai hari ini. Sutra Raja Agung sebenarnya di Taiwan tak
diketahui orang. Sejak Mahaguru menganjurkannya, baru ada orang yang menjapa
Sutra Raja Agung Avalokiteshvara. Raja Agung Avalokiteshvara sangat berjodoh
dengan Mahaguru.
Ding
Fubao, penyunting《Kamus Besar Buddhisme》,
menganggap Raja Agung Avalokiteshvara adalah yang teragung, tertinggi, paling
tinggi, bagai seorang raja, tidak ada yang lebih tinggi dari raja, jadi sutra
ini dinamakan Sutra Raja Agung Avalokiteshvara. Ding Fubao adalah guru besar
Buddhisme.《Kamus Besar Buddhisme》
menjelaskan Sutra Raja Agung Avalokiteshvara dengan sangat jelas.
Pada
Dinasti Ming, Guru Besar Lian Chi berbhavana seluruhnya berdasarkan yang
diajarkan Sakyamuni Buddha. Asalkan bukan sutra yang diajarkan Sakyamuni
Buddha, langsung dibilang「sutra palsu」.
Sebenarnya pencapaian bhavana④nya
sangat tinggi, tapi dia menghujat Sutra Raja Agung adalah sutra palsu,
menghentikan pencapaian orang banyak. Dia melakukan kesalahan ini, jadi dia
kemudian bertumimbal lahir menjadi Guru Besar Hongyi, datang untuk memperbaiki
kesalahannya menghujat Sutra Raja Agung.
Dalam
[Atiyoga⑤]
Mahaguru berdharmadesana: Budi luhur keempat dari Atarma Buddha, memiliki
sepuluh jenis permainan abhijna⑥,
di《Mahā-vaipulya-buddhâvataṃsaka-sūtra⑦》tertera:
- Merelakan umur surgawi (tidak menikmati berkah di surga).
- Mewujud, menerima kelahiran (terlahir di dunia manusia).
- Mewujud jadi Padmakumara (menjelma menjadi Padmakumara).
- Mewujudkan peninggalan keduniawian (menerima sila sadhaka murni).
- Berlatih dukkha menjadi sukha (penderitaan yang seperti apapun diterima sebagai kebahagiaan).
- Menuju Pohon Bodhi (menjadi teladan orang dengan bersadhana).
- Mewujud jadi penakluk mara (punya kekuatan besar yang menaklukkan seluruh mara).
- Mewujudkan kebahagiaan hening menjadi kesadaran tertinggi (sudah tersadarkan, mengerti hati dan mendapat bukti pencerahan).
- Memutar Roda Dharma (menyeberangkan semua makhluk)
- Memasuki Nirvana (tinggal di dunia yang bebas lepas).
Mahaguru
menjabarkan [berlatih dukkha menjadi sukha] secara lebih panjang; Mahaguru
memberitahu para murid: sadhaka harus tahu, hidup manusia sebenarnya merupakan
penderitaan, tapi perlu menciptakan kebahagiaan di tengah penderitaan. Andaipun
bisa jadi presiden, tampak permukaannya bahagia, sesungguhnya sangat menderita.
Sadhaka perlu mengubah penderitaan apapun menjadi kebahagiaan. Mahaguru yang
sekarang tak sama dengan Mahaguru yang dulu. Dulu, ketika orang lain memfitnah
Mahaguru, Mahaguru bisa tak dapat tidur tiga hari. Sekarang ada orang mengritik
Mahaguru, Mahaguru sudah tidak menaruhnya dalam hati, sudah bisa tidur dengan
nyenyak, tak sampai beberapa detik sudah tertidur, sangat mudah menenangkan
diri. Karena ilmu berlatih samadhi sudah sangat dalam, lagipula sudah
meninggalkan keduniawian, dunia manusia mana ada penderitaan? Dunia manusia
sangatlah bahagia, oleh karena itu tathagata semua mau turun terlahir ke dunia
manusia.
Penderitaan
hidup manusia yang dikarenakan penyakit adalah yang paling menderita. Sadhaka
tidak perlu takut terhadap penderitaan penyakit, juga perlu menganggap penyakit
sebagai kebahagiaan. Gara-gara sakit, jadi ingin terbebas dari penderitaan
penyakit, anda bisa lebih giat berbhavana. Oleh karena itu sadhaka harus
berpenyakit. Karena ada sakit ada penderitaan, kerisauan apapun sudah tak
diladeni, karena sudah sekarat, sudah bisa tidak menggubris fitnahan,
berkonsentrasi menjapa mantra dan bervisualisasi, dapat berpulang, inilah
pengubahan dukha menjadi sukha.
Maka
dari itu sadhaka tidak takut penyakit, penyakit malah menyebabkan pembebasan.
Kalau tubuh terlalu sehat, mudah membuat karma perbuatan, ucapan, dan pikiran.
Penyakit itu mengikis karmavarana⑧.
Oleh karena itu, sadhaka berpenyakit, jangan takut, karena itu adalah sedang
mengikis karmavarana anda sendiri. Semakin menderita keadaannya, semakin tekun
berbhavana. Semakin bahagia keadaannya, semakin sulit berbhavana.
Membalikkan
dukkha menjadi sukha, barulah kebahagiaan sejati. Biar bagaimanapun juga, kerja
keras berbhavana haruslah seperti ini.
Mantra
hati: [Om. Lipholiphote. Kyuhokyuhote. Tholonite. Nihyalate. Philinite.
Mohokyate. Cinlengkhente. Soha.]
Mudra:「Vyakhyana⑨ Mudra (Vyakhyana Mudra dalam ataupun luar
semuanya boleh), disebut juga Dharmachakra⑩ Mudra」
①Jing
Guang Mi Mi Fo
②Jing
Guang Lian Hua Tong Zi Mi Mi Fo
③Miao
Se Shen Ru Lai
④pelatihan
spiritual
⑤Sadhana
Mahaparipurna, Dzogchen
⑥kesaktian
⑦Hua
Yan Jing
⑧kotoran
karma
⑨penjabaran
(dharma)
⑩roda
dharma
teruskan menulis tentang Dhamma atau mengunggah terjemahan karya tulis Guru Bijak.
ReplyDelete