Sunday, January 25, 2015

Nama Asal Qing Guang Mi Mi Fo

Nama Asal Qing Guang Mi Mi Fo

Oleh : Vajra Acarya Guru Rinphoce Lian Shen



Pertama-tama memberikan penghormatan dan sembah sujud yang setinggi-tingginya kepada Mula Guru Yang Mulia Vajra Acarya Guru Rinphoce Lian Sheng, sembah sujud kepada para Guru Silsilah Zhen Fo Zhong diantaranya Yang Mulia Bikhsu Liao Ming, Yang Mulia Gyalwa Karmapa XVI, Yang Mulia Guru Sakya Zheng Kong dan Yang Mulia Guru Tubhten Dhargye, sembah sujud kepada seluruh Yidam, sembah sujud kepada seluruh Buddha, Bodhisattva, Mahasattva, Dharmapala dan  seluruh Dewa yang ada di altar mandala.


Nama Asal Qing Guang Mi Mi Fo [Suddharasmiprabhaguhya Buddha] Adalah Qing Guang Lian Hua Tong Zi Mi Mi Fo [Suddharasmi padmakumara prabhaguhya Buddha]


Pada hari Minggu, 20 Juli 2014 Yang Arya Rinpoche Lian Sheng Lu Shengyan memimpin Upacara Homa Raja Agung AvalokiteshvaradiVihara Vajragarbha Pelangi, Mahaguru menyampaikan dharmadesana, Mantra hati Raja Agung Avalokiteshvara adalah [Sapta Tathagata], yaitu tujuh orang tathagata. Hari ini khusus mengundang [Surupakaya Tathagata], yaitu tamu terhomat yang istimewa upacara ini. Tujuh Buddha adalah Vipasyin Buddha, Sikhin Buddha, Visvabhu Buddha, Krakucchanda Buddha, Kanakamuni Buddha, Kasyapa Buddha, Sakyamuni Buddha.

Bisa menguak soal [Surupakaya Tathagata], karena dalam upacara ada pengundangan para korban penerbangan Malaysia MH17. Hanya ada tiga puluh dua arwah yang datang, karena tiga puluh dua arwah itu dapat mengenali Raja Agung Avalokiteshvara dan datang ke tempat upacara. Tetapi karena anggota tubuh para korban tidak lengkap, Raja Agung Avalokiteshvara mengundang Surupakaya Tathagata untuk menyambung anggota tubuh para korban yang hancur, kemudian mengantar mereka ke negeri buddha, penyeberangan yang luar biasa sempurna.

Raja Agung Avalokiteshvara adalah penjelmaan Raja Agung Avalokiteshvara Bodhisattva dari dalam Sutra Raja Agung Avalokiteshvara, di belakang Raja Agung Avalokiteshvara yang dilihat Mahaguru ada bijaksara Tujuh Buddha.

Sutra Raja Agung tersebar sangat luas, Mahaguru melihat Sutra Raja Agung versi Jepang di 88 tempat suci di Shikoku, Jepang, yang didirikan Kukai Daishi (Kobo Daishi). Buddhisme itu menyebar dari India ke Tibet, menyebar ke Tiongkok, menyebar ke Korea, menyebar ke Jepang. Jepang adalah halte terakhir. Di Jepang ada Sutra Raja Agung Avalokiteshvara, dapat dilihat bahwa Sutra Raja Agung sudah dari dulu tersebar ke semua tempat Buddhis.

Negara Putih Besar Agung pada zaman dulu, Dinasti Xia Barat, Negara Raja Agung Avalokiteshvara Bodhisattva yang didirikan Teratai Putih Besar, disebutNegara Putih Besar Agung. Jenghis Khan menumpas semuanya, tapi tidak mampu menyerbu Xia Barat, terus sampai setelah Jenghis Khan meninggal, barulah Kubilai menyerbu Xia Barat. Karena masa itu di Dinasti Xia Barat, setiap orang menjapa Sutra Raja Agung Avalokiteshvara, kekuatan roh Raja Agung Avalokiteshvara sangat besar, jadi sangat sulit diserbu. Pasukan Mongol membeli jenderal Dinasti Xia Barat dengan sangat banyak uang, Dinasti Xia Barat baru bisa runtuh karena bencana luar dan bencana dalam. Di Dinasti Xia Barat, kaisar pertama yang diangkat, Jingzong, lalu Renzong, Modi, semuanya adalah penjelmaan Padmakumara.

Pada masa Dinasti Tang, Dinasti Tang tidak menginginkan Xia Barat mendirikan Negara, oleh karena itu mengirim pejabat tinggi untuk menginspeksi Xia Barat, menemukan bahwa orang-orang Dinasti Xia Barat semuanya mempelajari kebudhaan, sandang pangan berlimpah. Pejabat besar melapor kembali ke Dinasti Tang, bahwa Xia Barat sudah diperlengkapi segalanya, mempunyai skala suatu negara, maka dari itu kaisar Dinasti Tang membiarkan Xia Barat mendirikan Negara, memberinya namaLi.

Adhinata pertama di Sutra Raja Agung disebut [Suddharasmiprabhaguhya Buddha], nama asalnya adalah [Suddharasmipadmakumaraprabhaguhya Buddha], Mahaguru saat melihat sendiri Padmakumara, hanya melihat cahaya yang sangat berkilau, yaitu [Suddharasmi], anda tidak tahu di situ ada buddha apa, tak tahunya [Suddharasmipadmakumaraprabhaguhya Buddha].

Sutra Raja Agung sangat berjaya di Dinasti Tang, oleh karena itu Dinasti Tang juga paling berjaya di bangsa Tionghoa, Dinasti yang paling gemilang. Sebab orang yang menjapa Sutra Raja Agung sangat banyak, lagi sangat berkontak, jadi barulah terwariskan sampai hari ini. Sutra Raja Agung sebenarnya di Taiwan tak diketahui orang. Sejak Mahaguru menganjurkannya, baru ada orang yang menjapa Sutra Raja Agung Avalokiteshvara. Raja Agung Avalokiteshvara sangat berjodoh dengan Mahaguru.

Ding Fubao, penyuntingKamus Besar Buddhisme, menganggap Raja Agung Avalokiteshvara adalah yang teragung, tertinggi, paling tinggi, bagai seorang raja, tidak ada yang lebih tinggi dari raja, jadi sutra ini dinamakan Sutra Raja Agung Avalokiteshvara. Ding Fubao adalah guru besar Buddhisme.Kamus Besar Buddhisme menjelaskan Sutra Raja Agung Avalokiteshvara dengan sangat jelas.

Pada Dinasti Ming, Guru Besar Lian Chi berbhavana seluruhnya berdasarkan yang diajarkan Sakyamuni Buddha. Asalkan bukan sutra yang diajarkan Sakyamuni Buddha, langsung dibilangsutra palsu. Sebenarnya pencapaian bhavananya sangat tinggi, tapi dia menghujat Sutra Raja Agung adalah sutra palsu, menghentikan pencapaian orang banyak. Dia melakukan kesalahan ini, jadi dia kemudian bertumimbal lahir menjadi Guru Besar Hongyi, datang untuk memperbaiki kesalahannya menghujat Sutra Raja Agung.

Dalam [Atiyoga] Mahaguru berdharmadesana: Budi luhur keempat dari Atarma Buddha, memiliki sepuluh jenis permainan abhijna, diMahā-vaipulya-buddhâvataṃsaka-sūtratertera:

  1. Merelakan umur surgawi (tidak menikmati berkah di surga).
  2. Mewujud, menerima kelahiran (terlahir di dunia manusia).
  3. Mewujud jadi Padmakumara (menjelma menjadi Padmakumara).
  4. Mewujudkan peninggalan keduniawian (menerima sila sadhaka murni).
  5. Berlatih dukkha menjadi sukha (penderitaan yang seperti apapun diterima sebagai kebahagiaan).
  6. Menuju Pohon Bodhi (menjadi teladan orang dengan bersadhana).
  7. Mewujud jadi penakluk mara (punya kekuatan besar yang menaklukkan seluruh mara).
  8. Mewujudkan kebahagiaan hening menjadi kesadaran tertinggi (sudah tersadarkan, mengerti hati dan mendapat bukti pencerahan).
  9. Memutar Roda Dharma (menyeberangkan semua makhluk)
  10. Memasuki Nirvana (tinggal di dunia yang bebas lepas).

Mahaguru menjabarkan [berlatih dukkha menjadi sukha] secara lebih panjang; Mahaguru memberitahu para murid: sadhaka harus tahu, hidup manusia sebenarnya merupakan penderitaan, tapi perlu menciptakan kebahagiaan di tengah penderitaan. Andaipun bisa jadi presiden, tampak permukaannya bahagia, sesungguhnya sangat menderita. Sadhaka perlu mengubah penderitaan apapun menjadi kebahagiaan. Mahaguru yang sekarang tak sama dengan Mahaguru yang dulu. Dulu, ketika orang lain memfitnah Mahaguru, Mahaguru bisa tak dapat tidur tiga hari. Sekarang ada orang mengritik Mahaguru, Mahaguru sudah tidak menaruhnya dalam hati, sudah bisa tidur dengan nyenyak, tak sampai beberapa detik sudah tertidur, sangat mudah menenangkan diri. Karena ilmu berlatih samadhi sudah sangat dalam, lagipula sudah meninggalkan keduniawian, dunia manusia mana ada penderitaan? Dunia manusia sangatlah bahagia, oleh karena itu tathagata semua mau turun terlahir ke dunia manusia.

Penderitaan hidup manusia yang dikarenakan penyakit adalah yang paling menderita. Sadhaka tidak perlu takut terhadap penderitaan penyakit, juga perlu menganggap penyakit sebagai kebahagiaan. Gara-gara sakit, jadi ingin terbebas dari penderitaan penyakit, anda bisa lebih giat berbhavana. Oleh karena itu sadhaka harus berpenyakit. Karena ada sakit ada penderitaan, kerisauan apapun sudah tak diladeni, karena sudah sekarat, sudah bisa tidak menggubris fitnahan, berkonsentrasi menjapa mantra dan bervisualisasi, dapat berpulang, inilah pengubahan dukha menjadi sukha.

Maka dari itu sadhaka tidak takut penyakit, penyakit malah menyebabkan pembebasan. Kalau tubuh terlalu sehat, mudah membuat karma perbuatan, ucapan, dan pikiran. Penyakit itu mengikis karmavarana. Oleh karena itu, sadhaka berpenyakit, jangan takut, karena itu adalah sedang mengikis karmavarana anda sendiri. Semakin menderita keadaannya, semakin tekun berbhavana. Semakin bahagia keadaannya, semakin sulit berbhavana.

Membalikkan dukkha menjadi sukha, barulah kebahagiaan sejati. Biar bagaimanapun juga, kerja keras berbhavana haruslah seperti ini.

Mantra hati: [Om. Lipholiphote. Kyuhokyuhote. Tholonite. Nihyalate. Philinite. Mohokyate. Cinlengkhente. Soha.]

Mudra:Vyakhyana Mudra (Vyakhyana Mudra dalam ataupun luar semuanya boleh), disebut juga Dharmachakra Mudra



Jing Guang Mi Mi Fo
Jing Guang Lian Hua Tong Zi Mi Mi Fo
Miao Se Shen Ru Lai
pelatihan spiritual
Sadhana Mahaparipurna, Dzogchen
kesaktian
Hua Yan Jing
kotoran karma
penjabaran (dharma)

roda dharma

Melatih Sempurna Sadhana Prayoga

Melatih Sempurna Sadhana Prayoga

Oleh : Vajra Acarya Guru Rinphoce Lian Shen



Pertama-tama memberikan penghormatan dan sembah sujud yang setinggi-tingginya kepada Mula Guru Yang Mulia Vajra Acarya Guru Rinphoce Lian Sheng, sembah sujud kepada para Guru Silsilah Zhen Fo Zhong diantaranya Yang Mulia Bikhsu Liao Ming, Yang Mulia Gyalwa Karmapa XVI, Yang Mulia Guru Sakya Zheng Kong dan Yang Mulia Guru Tubhten Dhargye, sembah sujud kepada seluruh Yidam, sembah sujud kepada seluruh Buddha, Bodhisattva, Mahasattva, Dharmapala dan  seluruh Dewa yang ada di altar mandala.

 Pada saat V.A Hui Jun Shang Shi membabarkan dharma ke wilayah asia tenggara tepatnya di Negara Malaysia, tepat setelah membabarkan dharma ada seorang sadhaka yang bernama lian hua wang ming berkeinginan untuk bertemu Vajra Acharya memohon pemberkatan.

V.A Hui Jun bertanya :

Mengapa memerlukan pemberkatan?」

Lian Hua Wang Ming menjawab :

Kepala sakit yang sudah menahun lamanya

V.A Hui Jun bertanya :

Padmakumara yang berada di atas altar itu hidup adanya, kamu setiap hari di depan altar menjapa mantra hati guru, berdoa memohon pemberkatan, tiap hari menjapa mantra hati, dalam sekejap, 7hari pasti mendapat kontak yoga

Wang ming berkata :

Baiklah.

Lianhua WangMing demi sakit pada kepalanya, dengan sungguh - sungguh didepan altar menjapa mantra hati padmakumara (mantra hati mula guru) setiap hari selama satu jam,

 Dengan serius mempersembahkan dupa dan berdoa

 Menghaturkan pujana di altar.

 Dalam 7 hari menjapa tanpa putus, sampai pada hari yang ke-tujuh.

Mendapat sebuah mimpi yang sangat nyata, dan jelas : dia bermimpi bertemu dengan penjelmaan padmakumara yaitu Maha Guru Lian Sheng Huo Fo Lu ShiZun, memancarkan puluhan ribu cahaya, dipenuhi ribuan energi manggala

Maha Guru Lu mengatakan :Kamu telah menyingung seseorang, orang ini menguna - gunai(santet) kamu ,kepala telah dipaku dengan 7 paku baja, ini yang menyebabkan kepala sakit tanpa henti

 Jadi bagimana ?

Maha Guru Lu Shizun berkata :

Tidak masalah, saya bantu kamu untuk cabut!」

Dia sungguh melihat Maha Guru Lu mencabut tujuh buah paku baja dari atas kepalanya

Ketika Lian Hua Wang Ming sadar dari mimpi. Sejak saat itu sakit kepala yang sudah menahun dideritanya, semuanya dicabut lenyap hilang tanpa noda.

Membagikan terus kisah ini kepada orang lain, V.A HuiJun ShangShi sering menceritakan hal ini karna hal ini sungguh terjadi dan nyata.


Para murid yang tercinta :

Sebagai seorang tantrika, yang terbaik melatih sempurna sadhana prayoga anda, jangan melihat hal lain yang tak penting

 Oleh karna :

Sadhana Catur Sarana dan Maha Namaskara, memperteguh keimanan dan ketulusan hati anda, menjamin diri sendiri tak mundur lagi atau berpaling. Menjadi lebih serius dan sungguh2 dalam perjalanan pelatihan diri anda.

Sadhana pertobatan vajrasatva, dapat menyingkirkan semua karma buruk masa lampau, juga mengurangi energi negatif diri kita, dan dapat menjaga diri kita dari ganguan mara pada saat bersadhana.

Maha mandala puja persembahan, merupakan sarana pengumpulan pahala, membuat sadhaka senantiasa memiliki berkah rejeki, memiliki jodoh karma yang baik  sehingga mendapatkan guru pembimbing yang benar, yang dapat membantu anda dalam dharma yg benar, memenuhi semua jodoh karma baik anda. Sehingga kehidupan kedepannya, tidak akan bertemu dengan kesusahan kemiskinan. Guru Yoga, membuat anda mendapatkan aliran pemberkatan silsilah dari Maha Guru Lian Sheng Huo Fo, pemberkatan tanpa henti dari MahaGuru, menghasilkan pengalaman pencapaian yang sebenarnya.

Kebanyakan orang mengatakan :

Sadhana ini, kebanyakan orang mengabaikannya menganggap sebagai sadhana kecil, tapi, sadhaka tak mengetahui sadhana ini merupakan dasar dari semua keberhasilan dalam latihan.

tidak bisa direalisasikan makanya mundur.

Banyak orang mundur ataupun menyerah dalam pelatihan diri, ini dikarenakan karna dasar yang tidak baik ini, tidak bisa direalisasikan makanya mundur.

Ada petuah dari Mahaguru :

Andaikata ingin memperoleh berkah, terlebih dulu buanglah kejahatan, junjungi kebajikan, ubah kekeliruan kembali kepada kebenaran;
Tak berbicara tak senonoh, tak berbuat kejahatan, tak berbuat hal diluar Sang Jalan, Tak berlaku amoral, senantiasa ingat Jalan Tengah Mulia, bersungguh-sungguh dalam setiap langkah;



Dengan demikian barulah dapat menghimpun kurnia yang menjelma menjadi berkah, Dengan demikian aspek Lokiya (duniawi) dan Lokuttara (non duniawi) tergenapkan sempurna.