Friday, January 16, 2015

Padmakumara Padmabodhisattva

Padmakumara Padmabodhisattva
(Vajra Acarya Guru Rinphoce Lian Shen)

Pertama-tama memberikan penghormatan dan sembah sujud yang setinggi- tingginya kepada Mula Guru Yang Mulia Vajra Acarya Guru Rinphoce Lian Sheng, sembah sujud kepada para Guru Silsilah Zhen Fo Zhong diantaranya Yang Mulia Bikhsu Liao Ming, Yang Mulia Gyalwa Karmapa XVI, Yang Mulia Guru Sakya Zheng Kong dan Yang Mulia Guru Tubhten Dhargye, sembah sujud kepada seluruh Yidam, sembah sujud kepada seluruh Buddha, Bodhisattva, Mahasattva, Dharmapala dan seluruh Dewa yang ada di altar mandala.

Malam ini kita berlatih 'Sadhana Yidam Padmakumara'. Kita tidak bisa melihat Padmakumara sebagai anak kecil, kumara (bocah) melambangkan bodhisattva, jadi merupakan 'Padmabodhisattva'. Mengapa kumara melambangkan bodhisattva? Sebab, kumara itu sangat polos, sangat tak bersalah. Kata 'Tong Zi' (kumara) ini, di dalam sutra sudah disebut-sebut. Yang disebut kumara, yang disebut 'Da Shi', sesungguhnya, semuanya artinya adalah bodhisattva.
Sifat hati bodhisattva, selain ingin menyadarkan diri sendiri, juga ingin menyadarkan yang lain. Setelah diri sendiri tersadar, masih ingin menyadarkan orang lain; bodhisattva adalah spesialis penolong semua makhluk, mengorbankan diri sendiri, yakni upeksha (kerelaan) apramana (tak terhingga).

Tapi,Mudita(kebahagiaan empatik)* Apramana, Maitri(kasih sayang) Apramana, Karuna(belas kasihan) Apramana, Upeksha Apramanasemuanya
adalah pengembangan bodhicitta, mencakup 'perbuatan bodhi' dan 'ikrar bodhi'. Asalkan dapat melakukannya, semua harus membantu semua makhluk, hanya ada memberi, tak mengharapkan pembalasan apapun, itu barulah 'sifat hati Padmakumara'.
*Yaitu turut berbahagia atas kebahagiaan orang lain

Orang dewasa melihat lukisan, bisa melebur ke dalam lukisan. Tetapi, kumara pergi melihat pameran lukisan, ia tak ada niat melihat lukisan, ia hanya berjalan melaluinya, melihat-lihat, tak dapat muncul kesan apapun, hatinya seluruhnya tanpa niat. Jadi ada sebuah perumpamaan: 'kumara melihat lukisan'. Artinya adalah: ia hanya berlalu melihat-lihat urusan dunia fana tanpa ada pikiran, kemudian tak menaruhnya di dalam hati. Urusan dunia fana tidak ditaruh dalam hati, inilah hati kumara. Anak kecil kebanyakan seperti ini.

Kumara yang disebut di dalam sutra, sama sekali bukan benar-benar anak kecil, melainkan Dia mempunyai hati seorang bayi, yaitu bodhisattva dengan hati bayi, jadi disebut kumara. Maka dari itu, kumara yang dibicarakan di dalam sutra disebut juga bodhisattva.

Buddha dulu juga menjadi kumara dalam banyak kehidupan! Di dalamJataka* 》, Buddha pernah menjadi kumara yang bajik dan bijak, juga pernah disebut 'Xue Shan Tong Zi'(Bocah Gunung Salju). Dia pernah disebut 'kumara' dalam berkali-kali kehidupan.

Oleh sebab itu, Padmakumara bukanlah yang biasa disebut bocah atau anak kecil. Kalian mengukir Padmakumara menjadi wujudbaby, sangat mirip anak kecil, supaya ketika orang melihat, hatinya jadi sangat gembira, ini juga baik. Mahaguru setiap melihat anak kecil, hati selalu menjadi sangat gembira, melihat orang dewasa, hati masih sangat gembira.

Karena Mahaguru melihat anak kecil dengan hati sendiri, jadi merasa anak kecil sangat molek. Saat melihat orang dewasa, diri sendiri dengan hati kumara melihat orang dewasa, setiap orang dewasa sangat molek. Hari ini saya mewakili Mahaguru memberitahu semua orang, Padmakumara bukanlah anak kecil yang sangat kecil. Tapi mengukir-Nya menjadi mirip seperti anak kecil, juga bisa membuat hati orang tertawa, sangat baik.
*untaian kelahiran bodhisatva (Kumpulan kisah tentang Sang Buddha sebelum menitis menjadi Pangeran Siddharta Gautama.)

Kita harus bisa belajar menjadi hati Padmakumara hati bagaikan seorang bocah, hati yang polos tidak melekat pada urusan dunia fana, hati yang memiliki Mudita Apramana(kebahagiaan empatik yang tak terhingga), Maitri(kasih sayang) Apramana(kasih sayang yang terterhingga), Karuna Apramana(belas kasih yang tak terhingga), dan Upeksha Apramana (Kerelaan tak terhingga). Dengan begitu kita dapat mengembangkan bodhicitta.

Ingat, kita dapat melakukannya, semua harus membantu semua makhluk, hanya ada memberi, tak mengharapkan pembalasan apapun, itu barulah 'sifat hati Padmakumara'.

Semoga semua makhluk berbahagia 

Om Mani Padme Hum 

No comments:

Post a Comment