Padmakumara Padmabodhisattva
(Vajra Acarya Guru Rinphoce Lian Shen)
Pertama-tama memberikan penghormatan dan sembah sujud yang setinggi-
tingginya kepada Mula Guru Yang Mulia Vajra Acarya Guru Rinphoce Lian Sheng,
sembah sujud kepada para Guru Silsilah Zhen Fo Zhong diantaranya Yang Mulia
Bikhsu Liao Ming, Yang Mulia Gyalwa Karmapa XVI, Yang Mulia Guru Sakya
Zheng Kong dan Yang Mulia Guru Tubhten Dhargye, sembah sujud kepada
seluruh Yidam, sembah sujud kepada seluruh Buddha, Bodhisattva, Mahasattva,
Dharmapala dan seluruh Dewa yang ada di altar mandala.
Malam ini kita berlatih 'Sadhana Yidam Padmakumara'. Kita tidak bisa melihat
Padmakumara sebagai anak kecil, kumara (bocah) melambangkan bodhisattva,
jadi merupakan 'Padmabodhisattva'. Mengapa kumara melambangkan
bodhisattva? Sebab, kumara itu sangat polos, sangat tak bersalah. Kata 'Tong Zi'
(kumara) ini, di dalam sutra sudah disebut-sebut. Yang disebut kumara, yang
disebut 'Da Shi', sesungguhnya, semuanya artinya adalah bodhisattva.
Sifat hati bodhisattva, selain ingin menyadarkan diri sendiri, juga ingin
menyadarkan yang lain. Setelah diri sendiri tersadar, masih ingin menyadarkan
orang lain; bodhisattva adalah spesialis penolong semua makhluk,
mengorbankan diri sendiri, yakni upeksha (kerelaan) apramana (tak terhingga).
Tapi,「Mudita(kebahagiaan empatik)* Apramana, Maitri(kasih sayang)
Apramana, Karuna(belas kasihan) Apramana, Upeksha Apramana」semuanya
adalah pengembangan bodhicitta, mencakup 'perbuatan bodhi' dan 'ikrar bodhi'.
Asalkan dapat melakukannya, semua harus membantu semua makhluk, hanya
ada memberi, tak mengharapkan pembalasan apapun, itu barulah 'sifat hati
Padmakumara'.
*Yaitu turut berbahagia atas kebahagiaan orang lain
Orang dewasa melihat lukisan, bisa melebur ke dalam lukisan. Tetapi, kumara
pergi melihat pameran lukisan, ia tak ada niat melihat lukisan, ia hanya berjalan
melaluinya, melihat-lihat, tak dapat muncul kesan apapun, hatinya seluruhnya
tanpa niat. Jadi ada sebuah perumpamaan: 'kumara melihat lukisan'. Artinya
adalah: ia hanya berlalu melihat-lihat urusan dunia fana tanpa ada pikiran,
kemudian tak menaruhnya di dalam hati. Urusan dunia fana tidak ditaruh dalam
hati, inilah hati kumara. Anak kecil kebanyakan seperti ini.
Kumara yang disebut di dalam sutra, sama sekali bukan benar-benar anak kecil,
melainkan Dia mempunyai hati seorang bayi, yaitu bodhisattva dengan hati bayi,
jadi disebut kumara. Maka dari itu, kumara yang dibicarakan di dalam sutra
disebut juga bodhisattva.
Buddha dulu juga menjadi kumara dalam banyak kehidupan! Di dalam《Jataka*
》, Buddha pernah menjadi kumara yang bajik dan bijak, juga pernah disebut 'Xue Shan Tong Zi'(Bocah Gunung Salju). Dia pernah disebut 'kumara' dalam
berkali-kali kehidupan.
Oleh sebab itu, Padmakumara bukanlah yang biasa disebut bocah atau anak
kecil. Kalian mengukir Padmakumara menjadi wujud【baby】, sangat mirip
anak kecil, supaya ketika orang melihat, hatinya jadi sangat gembira, ini juga
baik. Mahaguru setiap melihat anak kecil, hati selalu menjadi sangat gembira,
melihat orang dewasa, hati masih sangat gembira.
Karena Mahaguru melihat anak kecil dengan hati sendiri, jadi merasa anak kecil
sangat molek. Saat melihat orang dewasa, diri sendiri dengan hati kumara
melihat orang dewasa, setiap orang dewasa sangat molek. Hari ini saya mewakili
Mahaguru memberitahu semua orang, Padmakumara bukanlah anak kecil yang
sangat kecil. Tapi mengukir-Nya menjadi mirip seperti anak kecil, juga bisa
membuat hati orang tertawa, sangat baik.
*untaian kelahiran bodhisatva (Kumpulan kisah tentang Sang Buddha sebelum
menitis menjadi Pangeran Siddharta Gautama.)
Kita harus bisa belajar menjadi hati Padmakumara hati bagaikan seorang bocah,
hati yang polos tidak melekat pada urusan dunia fana, hati yang memiliki Mudita
Apramana(kebahagiaan empatik yang tak terhingga), Maitri(kasih sayang)
Apramana(kasih sayang yang terterhingga), Karuna Apramana(belas kasih yang
tak terhingga), dan Upeksha Apramana (Kerelaan tak terhingga). Dengan begitu
kita dapat mengembangkan bodhicitta.
Ingat, kita dapat melakukannya, semua harus membantu semua makhluk, hanya
ada memberi, tak mengharapkan pembalasan apapun, itu barulah 'sifat hati
Padmakumara'.
Semoga semua makhluk berbahagia
Om Mani Padme Hum
No comments:
Post a Comment