Tuesday, March 10, 2015

Intisari Sadhana Dhuma Puja

Intisari Sadhana Dhuma Puja
【煙供法要訣】

Oleh Vajra Acharya Sakya Lian Ming
Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu
Sumber: blog.yam.com.

Sembahsujud kepada Mula Guru Silsilah, sembahsujud kepada para Guru Leluhur Silsilah, sembahsujud kepada Yidam Ritual Namo Maha Maitri Maha Karuna Avalokitesvara Bodhisatva, sembahsujud kepada para Budha dan Bodhisatva di mandala, semua Dharmapala Vajra, Dharmapala Dewa Naga, semua Dewa Dharmapala. Para biksu lhama, pandita, para saudara sedharma dan dermawan, selamat sore semuanya.

Selamat Tahun Baru, semoga sehat walafiat. Hari ini kita telah melaksanakan Upacara Dharma musim semi untuk penyeberangan bardo, santika, paustika, wasikarana Avalokitesvara Bodhisatva, semoga Avalokitesvara Bodhisatva mengadhistana menurunkan berkah bagi saudara sekalian, tahun yang baru damai sejahtera dan manggala!

Tadi malam telah berjanji akan mengulas tentang Sadhana Dhuma Puja (Persembahan Asap) pada upacara hari ini, sebelum mengulas tentang Dhuma Puja, ada beberapa poin penting yang harus dijelaskan. Melakukan Sadhana Dhuma Puja harus abhiseka, ini sangat penting, tanpa abhiseka tidak boleh melakukannya, hanya boleh mendengarkan, Vihara Vajragarbha Bai Yun bisa mengirimkan selembar daftar nama beserta dana persembahan memohon abhiseka jarak jauh. Sadhana Dhuma Puja dengan puja pada umumnya ada perbedaan. Sebelum membahas tentang sadhana awal, sadhana inti dan sadhana akhir dari Dhuma Puja, harus terlebih dahulu membahas tentang poin-poin penting.
Poin penting pertama: Waktu sadhana dalam Dhuma Puja sangat penting, Mula Guru telah membagi waktunya yaitu pagi jam 5 sampai jam 9 memberi puja bagi para Budha Bodhisatva dan para Dewa. Malam jam 5 sampai jam 9 memberi puja bagi penagih hutang karma dan roh penjerat diri sendiri. Perlu terlebih dahulu dijelaskan asal-usulnya, berdasarkan catatan dalam Sutra Budha, Budha menetapkan 4 waktu, kebiasaan yang diciptakan oleh Budha Sakyamuni. Pagi jam 5 sampai jam 7 adalah waktu puja bagi Brahma dan para Dewa, siang jam 11 sampai sore jam 1 adalah waktu untuk puja bagi Budha, sore jam 5 sampai jam 7 adalah waktu untuk puja bagi hantu (鬼神), malam jam 11 sampai jam 1 adalah waktu puja bagi roh-roh (精靈). Waktu untuk Sadhana Dhuma Puja sangat penting, Shizun tahu Anda sekalian harus bekerja, jadi dengan sangat welas asih waktu untuk puja bagi Budha diperpanjang dari jam 5 sampai jam 7 menjadi jam 5 sampai jam 9, sehingga waktu puja bagi Budha digabung jadi satu, juga waktu jam 5 sampai jam 7 diperpanjang, demi kemudahan bagi banyak sadhaka agar mempunyai lingkungan yang lebih baik. Ini adalah kemudahan yang diberikan dengan welas asih oleh Mula Guru, jadi saudara sekalian harus berterima kasih kepada Mula Guru yang welas asih.

Dengan cara yang sama waktu Sadhana Dhuma Puja malam hari diperpanjang dari sore jam 5 sampai jam 7 menjadi sore jam 5 sampai jam 9. Banyak orang menulis surat ke Seattle bertanya pada Mula Guru, seandainya karena alasan pekerjaan, apakah boleh melakukan Puja Asap setelah lewat dari jam 9 malam? Mula Guru sangat welas asih menjawab kalau karena pekerjaan, samasekali tidak bisa melakukan sadhana Puja Asap pada jam 9 malam, boleh dilakukan malam sebelum jam 11. Ini adalah kemudahan lain yang diberikan dengan welas asih oleh Mula Guru, jadi saudara sekalian mesti bertepuk tangan lagi untuk berterima kasih kepada welas asih Mula Guru. Akan tetapi melakukan Dhuma Puja pada jam 9 sampai jam 11 malam harus ditambahkan dengan pemercikan air suci dan simabandana, poin ini juga sangat penting, karena waktu relatif agak malam. Jadi poin pertama yang harus diperhatikan adalah waktu.

Poin penting kedua: Yang harus diperhatikan adalah Dhuma Puja adalah sadhana yang dilakukan sendiri, bukan sadhana yang dilakukan bersama, adalah sadhana yang dilakukan demi diri sendiri, tidak boleh mewakili orang lain melakukannya, juga tidak boleh diparinamanakan kepada orang lain. Karena penagih hutang karma sendiri tidak bisa menjadi penagih hutang karma orang lain. Sadhana Dhuma Puja bagi para Budha di pagi hari boleh dilakukan bersama-sama. Misalnya Vihara Vajragarbha Bai Yun melakukan Dhuma Puja bagi para Budha secara bersama-sama, karena para Budha yang dirangkum dalam sadhana adalah para Budha Bodhisatva di mandala, jadi boleh melakukan sadhana bersama. Namun kalau Dhuma Puja malam yang ditujukan kepada penagih hutang karma sendiri, tidak boleh sadhana bersama, karena lawan adalah penagih hutang karma masing-masing, jadi tidak boleh dilakukan sadhana bersama. Namun misalnya ada orang yang baru bersarana, tidak memahami sadhana Dhuma Puja, maka boleh diselenggarakan sadhana Dhuma Puja di vihara vajragarbha, karena demi memudahkan Anda sekalian belajar, ada satu poin yang harus diperhatikan, dalam sadhana bersama setiap orang harus memiliki tungku dhuma dan pagoda dhuma masing-masing, dibakar-persembahkan untuk penagih hutang karma masing-masing.

Poin penting ketiga: Seandainya melakukan sadhana Dhuma Puja untuk para Budha Bodhisatva, tungku dhuma dan bubuk dhuma boleh diletakkan di atas mandala. Tetapi kalau melakukan Dhuma Puja untuk penagih hutang karma sendiri, tungku dhuma dan bubuk dhuma harus diletakkan di luar jendela atau di luar pintu, agar asap dapat pergi keluar. Misalnya Vajragarbha Bai Yun meletakkan tungku dhuma di luar pintu, agar asap bisa keluar, tungku dhuma di luar seperti itu para peserta menghadap keluar, boleh dilakukan menghadap tungku dhuma, juga boleh dilakukan menghadap mandala, tidak ada perbedaannya, karena pada saat Anda bersadhana, pada saat melakukan visualisasi mata ditutup.

Poin penting ke empat: Melatih sadhana Dhuma Puja mempunyai kekuatan untuk mengubah penagih hutang karma dan roh penjerat menjadi roh pelindung dan mereka yang berafinitas baik dg kita. Sebenarnya apa perbedaan penagih hutang karma dan roh penjerat? Sesungguhnya sangat besar perbedaannya. Sederhananya adalah roh penjerat adalah dari alam roh, misalnya dewa dan hantu, contohnya roh janin, janin yang telah digugurkan ibunya, janin berubah menjadi roh yang menjerat tubuh ibunya, inilah roh penjerat, roh yang menjerat tubuh manusia. Sedangkan penagih hutang karma bisa berupa manusia, misalnya pasangan, anak, orang tua, atasan, rekan kerja, teman-teman, orang yang tidak suka dengan Anda, semua bisa menjadi penagih hutang karma Anda. Melakukan sadhana Dhuma Puja adalah suatu metode agar roh penjerat dan penagih hutang karma berubah dari ingin mencelakakan Anda menjadi menolong Anda, jadi sangat bagus dan berkemudahan.
Ada satu poin yang sering menjadi kesalahan orang dalam sadhana Dhuma Puja, yaitu ada suatu mindset yang salah, banyak orang akan mengharapkan penagih hutang karma langsung pergi setelah menerima persembahan, jangan kembali lagi, pikiran seperti ini sebenarnya tidak benar, harus difahami bahwa mereka bisa menjadi roh penjerat dan penagih hutang karma Anda itu karena Anda terlebih dahulu berhutang pada mereka, bukan mereka berhutang pada Anda, adalah kita sendiri yang berhutang pada mereka, maka baru mereka merasa benci dan dendam, bukan mereka berhutang pada Anda, jadi kita harus memiliki pikiran yang memohon pertobatan dan permintaan maaf dalam melakukan Dhuma Puja, baru akan mendapatkan maaf dari mereka, dari benci dan dendam berubah menjadi menolong Anda.

Empat poin di atas adalah hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan Dhuma Puja. Dalam tatacara Sadhana Dhuma Puja, ada beberapa poin penting yang harus dilengkapi, sebelum menjapa mantra, sebelum melaksanakan persembahan, ada dua visualisasi yang sangat penting.
Visualisasi pertama: Harus memvisualisasikan orang yang sangat-sangat-sangat Anda tidak suka tampil di depan Anda, lalu dengan sangat tulus berbicara padanya, saya memaafkan semua kesalahan yang anda perbuat pada saya. Harus difahami satu sebab yang sangat penting, seandainya Anda sendiri tidak mampu memaafkan orang yang paling Anda benci, Anda juga tidak bisa memohon penagih hutang karma Anda memaafkan Anda, ini adalah prinsip yang sangat mendasar. Jadi harus memvisualisasikan orang yang tidak kita suka muncul keluar, kemudian visualisasikan bagaimana dia telah memperlakukan kita dengan tidak baik, kemudian memeluk memaafkan dia, dengan pikiran yang telah memaafkan orang lain kita melakukan Sadhana Dhuma Puja, maka baru pelan-pelan akan dapat menggugah hati penagih hutang karma untuk memaafkan kita.

Visualisasi kedua: Tidak semua dari roh penjerat dan penagih hutang karma itu mempunyai tubuh yang sehat, roh penjerat sendiri adalah hantu, maka ia juga mungkin berpenyakit, mereka terus saja melilit di tubuh kita, maka dengan sendirinya tubuh kita juga akan berpenyakit. Jadi adalah sangat penting memvisualisasikan keluar penagih hutang karma dan roh penjerat kita sebagai berpenyakit, seperti putus kepala, putus tangan, putus kaki, berdarah di seluruh tubuh, kemudian memohon Avalokitesvara Bodhisatva memancarkan Cahaya Putih menyinari mereka, menyembuhkan penyakit mereka, agar mereka sembuh, setiap satu dari mereka menjadi sempurna, sangat sehat. Dengan tubuh mereka yang tidak berpenyakit lagi, maka hati mereka akan senang menolong Anda. Jadi harus dengam hati penuh maaf mentransformasikan mereka, lalu diikuti dengan memohon Budha Bodhisatva melepaskan Cahaya mengadhistana mereka agar penyakit di tubuh mereka dapat disembuhkan, jadi setelah penyakit mereka sembuh, baru dapat menggunakan pakaian, makanan, tempat tinggal dan kendaraan untuk dipersembahkan bagi mereka, maka akan sempurna.
Di atas itu adalah persiapan dalam melakukan Dhuma Puja. Sekarang dibahas mengenai poin penting sadhana inti, di Vajragarbha Bai Yun terdapat banyak sekali bubuk dhuma yang memudahkan saudara sekalian membelinya, maka kita tidak perlu lagi membuat bubuk dhuma. Pada saat Mula Guru mentransmisikan Sadhana Dhuma Puja, Ia telah banyak membabarkan, disini tidak perlu lagi diulang pembahasan tentang sadhana inti. Sekarang yang dibahas adalah yang belum pernah Shizun bahas. Pada saat penjapaan mantra. Om. Ah. Hum. Lang. Yang. Kang. Mantra Enam Huruf ini: Om Ah Hum berarti agar persembahan menjangkau tempat seluas tiada batas seperti Alam Semesta . Lang Yang Kang adalah membakar semua bahan persembahan menjadi abu, lalu dengan angin mengirimkan bahan persembahan sampai ke setiap sudut untuk dipersembahkan kepada para Budha Bodhisatva dan roh penjerat dan penagih hutang karma. Om Ah Hum Lang Yang Kang boleh dijapa sebanyak 21 kali, kemudian baru membentuk mudra Garuda dan bervisualisasi. Pada saat kita melakukan visualisasi makanan, pakaian, rumah dan kendaraan, harus menjapa pelan-pelan dalam hati Om Ah Hum Lang Yang Kang.

Karena terkadang visualisasi terdapat kekurangan dan tidak jelas, maka japalah Om Ah Hum Lang Yang Kang, ini akan dapat mengubah visualisasi menjadi sempurna. Pengundangan juga penting: Harus mengundang Garuda. Perhatikan bahan persembahan: 1. Pakaian; 2. Makanan; paling penting bagi dewa dan hantu. Pakaian: topi, baju, celana, pakaian dalam, sepatu dan kaos kaki, kosmetik wanita, lipstick, parfum, dll. Makanan: Tidak perlu terlalu banyak, satu dua jenis sudah cukup. Pelan-pelan akan tahu penagih hutang karma suka makan apa. Tempat tinggal: rumah. Kendaraan: mobil. Pelimpahan jasa: adalah yang paling penting. Pelimpahan jasa/parinamana yang baik dapat menggugah hati penagih hutang karma. Mula Guru pernah berkata boleh menggunakan bahasa sehari-hari.

Poin penting Pelimpahan jasa: 
  1.  Boleh mengatakan, kalian adalah penagih hutang karmaku, sekarang saya tahu keberadaan kalian, saya tahu dahulu saya telah melakukan banyak hal tidak baik pada kalian, saya tidak akan memohon kalian memaafkanku, akan tetapi sekarang yang dapat saya lakukan adalah persembahan bagi kalian yang sesuai dengan Dharma, seandainya jenis persembahanku ini tidak seharga luka yang kalian terima, saya rela kalian mengambil kembali apa yang pantas kalian dapatkan, termasuk nyawaku sendiri. (Jangan takut mereka akan mengambil nyawa, karena kalau bisa dari dulu sudah mati. Namun saat mengatakannya harus sangat tulus). Kalau dapat menghapuskan dendam kalian, saya akan sangat bahagia bisa mengembalikannya pada kalian.
  2. Tetapi saya tidak tahu apakah pada kehidupan yang akan datang saya masih tahu keberadaan kalian atau tidak, saya samasekali tidak tahu dalam kehidupan yang akan datang dapat melatih diri dengan baik, untuk terus dapat melakukan parinamana bagi kalian. Saya lebih tidak tahu lagi, apakah penagih hutang karma kalian di kehidupan yang akan datang, akan seperti saya memohon maaf dari kalian dan memaafkan kalian. Jadi saya berharap kita bersama-sama melatih diri dalam kehidupan kali ini, mohon kalian bantu saya, kita bersama-sama mencapai ke-Budha-an, bersama-sama mencapai Bodhi.
Setiap kali sadhana kita harus berparinamana dengan tulus seperti ini, pelan-pelan akan tergugah oleh ketulusan, maka penagih hutang karma akan berubah menjadi penolong kita. Jadi parinamana ini sangat penting.

Sekarang saudara sekalian seharusnya sudah sangat memahami sadhana awal, sadhana inti dan parinamana dari Dhuma Puja.

Disini saya mengucapkan semoga saudara sekalian sehat walafiat, segala urusan sesuai kehendak, segalanya manggala!


Om Mani Padme Hum.

No comments:

Post a Comment