Friday, March 13, 2015

Apa Manfaat Mahanamaskara

Apa Manfaat Mahanamaskara


Ada pernah seorang siswa yang bertanya kepada Mahaguru :
"Orang Tibet dari kampung halaman sendiri pergi ke Lasha untuk Berdharmayatra ke Vihara Jokhang dan Vihara Ramoche, tiap tiga langkah satu kali namaskara, apa manfaatnya ?"

Mahaguru menjawab : Tiga langkah satu kali namaskara yang dilakukan orang Tibet, sujud mereka adalah Mahanamaskara sekujur tubuh menyentuh tanah, ada perbedaan dengan namaskara ala Tiongkok. 

Yang awal adalah sekujur tubuh menyentuh bumi ( Namaskara menyeluruh ) Yang belakangan lagi adalah sujud dengan membungkukkan badan ( namaskara separuh )

Mahanamaskara Tantra Tibet termasuk yang awal.

Sebagian besar orang Tibet dalam melakukan Mahanamaskara ada yang saat Berdharmayatra ke Vihara Agung, ada juga yang melakukannya saat Berdharmayatra ke Gunung Yang Disucikan, ada juga yang Berdharmayatra ke Danau Suci, berparadaksina pada Vihara, pada Stupa , pada Gunung dan pada Danau.

Manfaatnya adalah : 

。Mengokohkan ketetapan hati dan usaha dalam bhavana.
。Memperoleh sumber daya bagi bhavana.
。Memahami berharganya kelahiran sebagai manusia.
。Melatih fisik.
。Menghentikan kejahatan, melakukan kebajikan.
。Melatih konsentrasi.
。Menaklukkan kesombongan diri.
。Menjalin afinitas Buddha.
。Dan lain sebagainya.


Yang paling penting dari Mahaamaskara adalah melatih konsentrasi dan menaklukkan kesombongan diri.

Sebab saat melakukan Mahanamaskara, konsentrasi ada pada kepala, tangan , kaki dan sekujur tubuh. Saat gerakan selaras, maka tidak akan mudah timbul pikiran kacau, tiada pikiran kacau adalah satu hati.

Selain itu, sekujur tubuh sadhaka menyentuh bumi, menempatkan tubuh di bawah, diri sendiri menjunjung langit dan memeluk bumi, merupakan wujud penghormatan tertinggi, dengan demikian kesombongan sirna.

Pembinaan hati kita para sadhaka, yang terutama adalah untuk menyingkirkan lobha, dosa, moha, keraguan dan kesombongan.

Jika keangkuhan tidak disingkirkan, timbul kesombongan yang kita tahu dapat menyebabkan kelahiran di alam asura, akan menimbulkan niat untuk bertikai, dan pertikaian secara tidak disadari akan merubah kita menjadi mara.

Kiat mahaguru dari Mahanasmakara adalah saat Mahaguru melakukan Mahanamaskara sambil melafal : 
Namo Amitabha Buddhaya dalam nama agung berjumlah tiga ratus enam puluh triliun seratus sembilan belas ribu lima ratus. 

Dalam hati mengucapkan : 
Di hadapan adalah Nirmanakaya Amitabha Buddha yang tak terhingga banyaknya, semua muncul di angkasa di hadapan.

Demikianlah satu namaskara, 
sama dengan telah melafal Nama Agung Buddha tak terhingga banyaknya,
sama dengan telah bernamaskara pada Buddha tak terhingga banyaknya.

Dengan demikian :
Sumber daya tak terhingga.
Kebajikan tak terhingga.

Ada sebuah cerita :
Istir berkata : "Kita telah menikah bertahun-tahun, namun kamu tidak pernah mengatakan hal-hal yang baik kepadaku, namun semua kekuranganku telah kau ucapkan semua, tapi setidaknya kamu juga harus mengungkapkan beberapa kelebihanku !"

Suaminya menjawab : "Selain kekurangan, berarti yang tersisa itulah kelebihan !"

Istirnya mengatakan : "Oleh karena itu ungkapkanlah ! Apa kelebihanku !"

Suaminya menjawab : "Aduh... kalau begitu apa lagi yang bisa diungkapkan ?"

Maksud saya adalah : 
Seorang sadhaka, banyak-banyaklah melakukan Mahanamaskara dan kurangilah pembicaraan yang tidak bermanfaat.

Om Mani Padme Hum

No comments:

Post a Comment