(Ceramah Y.M. Buddha Hidup Lian Sheng Saat
Kebaktian Rutin Hari Sabtu di Vihara Lei Tsang Taiwan pada tanggal 11 Agustus
2007)
Sembah sujud kepada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng
Kong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye.
Guru Dhara, Para Acarya, Para
Lama, Dharmacarya, Pandita Dharmaduta, para umat. Salam sejahtera!
Mujizat Vijnana, sebuah Mujizat yang masih harus
menunggu beratus-ratus ribu tahun lagi, menunggu Maitreya Bodhisattva menitis
di dunia dan mengembangkannya, Hari ini jika Maitreya Bodhisattva menitis di
dunia, Ia menjelmakan Mujizat Vijnana, menerangi tubuh setiap manusia, membuka
hati setiap manusia, seluruh kesadaran dihapus, berubah menjadi kebijaksanaan, mencapai
kebuddhaan, dalam sekejap semua orang melihat sifat Buddha, menghentikan
kerisauan, seluruh sifat dan kebiasaan buruk, dan rintangan pengetahuan, lalu
mencapai keberhasilan dalam sekejap.
Dalam hubungan antar manusia, kita harus
bijaksana. Di dalam vihara, yang terpenting dalam hubungan antar manusia
adalah keramahan, bukankah melatih diri adalah melatih hati, Anda semua harus
berkepala dingin, siapapun tidak boleh menyalahkan orang, semua adalah karma
sendiri. Jika kita punya sopan santun, orang lain pun akan sopan terhadap kita.
Kadang-kadang, karma itu diciptakan sendiri, ada
yang berwujud, ada yang tidak berwujud, kadang-kadang tiba-tiba terjadi,
semuanya termasuk karma sendiri, semua ini harus ditanggung sendiri. Sadhaka
seharusnya menjaga ketenangan hatinya, bagus kalau ada, tidak ada juga bagus.
Kadang-kadang dimarahi orang lain, kalau Anda bersalah, ubah perilaku Anda,
kalau Anda tidak bersalah, Anda juga jangan membenci, jangan mengeluh, berusaha
mengoreksi diri sendiri, itulah melatih diri.
Dalam berSadhana, Sadhana Adinata sangat penting,
Sadhana Guruyoga juga sangat penting, asalkan sadhaka dapat kontak batin dengan
Adinata, pasti bisa terlahir di alam suci, sampai di alam suci, kerisauan pun
akan hilang dengan sendirinya, rintangan pengetahuan juga sirna, kebiasaan
buruk juga akan berhenti, pada saat itu kebuddhaan akan mudah dicapai.
Mahaguru telah menjelaskan begitu banyak Dharma,
bahwa Sadhana Adinata sama sekali tidak boleh ditinggalkan. Siapa Adinata yang
sadhaka rasakan paling berjodoh dan paling mudah mencapai kontak batin, tekuni
baik-baik Sadhana Adinata tersebut, supaya diri sendiri mencapai kontak batin
dengan Adinata, Adinata pun akan menyerap sadhaka ke tanah suci. Oleh karena
itu biasanya kita sering mengatakan: Adinata menyerap, Guru memberkati,
Dharmapala melindungi. Saat melakukan penyaluran jasa dalam sadhana, kita harus
selalu memohon: kelak Adinata menyerap saya, Guru saya memberkati saya,
Dharmapala saya melindungi saya, Tantrika harus selalu memohon seperti ini.
Mujizat "vijnana", "vijnana"
sebagian besar menjelaskan tentang mata, telinga, hidung, lidah, tubuh,
pikiran, dan akar pikiran (Alaya).
Itulah vijnana, ketika seseorang menyaksikan Alaya
Vijnana di dalam samadhi, ia baru dianggap menemukan kebenaran; kemudian
kesadaran yang tercemar di dalam kesadaran Alaya dibersihkan, barulah menjadi
"kesadaran yang bersih, "kesadaran tanpa kotoran, inilah cara melatih
kesadaran atau vijnana. Namun tidak semudah itu kita menghentikan mata,
telinga, hidung, lidah, tubuh, pikiran (akar pikiran). Dharma Vijnana tentu
membutuhkan Maitreya Bodhisattva dan Asanga Bodhisattva kelak datang membantu
para insan mencapai keberhasilan, semua kerisauan, rintangan pengetahuan, dan
seluruh sifat dan kebiasaan dihentikan lewat mujizat vijnana.
Pernah suatu waktu sebelum kebaktian, Mahaguru
jalan-jalan sebentar mengitari tembok yang mengelilingi Vihara Ling Shen Ching
Tze, saya bertemu dengan dua orang umat yang mengajukan dua pertanyaan, umat
pertama adalah Nona Chen yang berasal dari Vancouver, ia bertanya,
"Mahaguru mengatakan bahwa semua urusan di dunia ini adalah ilusi."
Nona Chen belum melanjutkan pertanyaannya, ia
merasa sangat sedih. Tetapi Mahaguru mengetahui kerisauan batinnnya dan
menjawabnya: ada dua macam suasana hati. Pertama, karena semua urusan di dunia
ini adalah ilusi, hati akan tenang, lalu melatih diri dengan sekuat tenaga.
Karena sadhaka tahu bahwa urusan di dunia adalah ilusi, sehingga ia pun melatih
diri dengan sepenuh hati, juga tidak mengharapkan apa-apa, tidak menetap di
mana pun, dan ia pun bebas dari kerisauan. Kedua seperti yang dikatakan oleh
Nona Chen, karena cinta juga tidak ada, semua yang dimilikinya tiba-tiba
menjadi ilusi, karenanya ia sangat sedih.
Pernah ada sebuah negara menyelidiki bahwa tingkat
kesegaran dari cinta tidak jauh berbeda dengan sayur-sayuran dan
daging-dagingan. Tingkat kesegaran cinta hanya bertahan setahun. Setelah itu
harus saling bersabar satu sama lain, semuanya adalah kesabaran. (Mahaguru
tertawa)
Ini adalah sebuah contoh, seperti cinta pun hanya
sementara. Namun supaya umat tidak merasakan kehampaan dan kesedihan, dulu Sang
Buddha juga mengatakan bahwa sunyata dan ada adalah sama, kita harus mengerti
menyeimbangkan, menyelaraskan, kadang-kadang jika sadhaka terlalu mengejar
popularitas dan keuntungan, pelankan langkah Anda; kadang-kadang jika sadhaka
menganggap semua urusan adalah sunyata, lalu tidak melakukan apa-apa, tidak
mengejar apa-apa! Tidur saja menunggu mati! Segala sesuatu adalah ilusi! Itu
tidak benar.
Sadhaka harus mempunyai niat mengejar, percepat
langkah Anda, sehingga di dalam Buddhadharma diterangkan tentang kebenaran
duniawi dan kebenaran suci. Selama sadhaka hidup di dunia, Anda harus
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan melatih diri dengan sungguh-sungguh,
manfaatkan waktu sebaik-baiknya agar tidak ada keresahan dalam hidup Anda,
jangan sampai terserang depresi, juga jangan sampai terserang stress.
Sang Buddha menjelaskan tentang Madyamika
(pandangan tengah), walaupun bukan menjelaskan tentang hal ini, namun, kita
mengambil jalan tengah di antara keduanya, yaitu di antara "ada dan
"sunyata, kita ambil jalan tengah, yang layak kita dapatkan kita dapatkan;
yang tidak layak kita dapatkan jangan paksakan kehendak, kalau tidak terkejar,
sudahlah.
Mahaguru menghendaki Sadhaka harus hidup dengan
indah sepanjang hidupnya, yang layak didapatkan tetap harus didapatkan, tidak
layak didapatkan jangan memaksakan kehendak, bila Anda memaksakan kehendak,
berkah Anda akan dipotong. Sadhaka harus menyeimbangkan di antara ada dan
sunyata. Terlalu condong ke cinta, Anda harus ingat bahwa tingkat kesegarannya
hanya setahun saja. Makanya, mengapa aktris-aktris cantik kemudian bercerai,
masalahnya adalah tingkat kesegaran; aktor-aktor ganteng juga meninggalkan aktris-aktris
cantik, mengapa? Tingkat kesegaran.
Pertanyaan kedua adalah pertanyaan yang diajukan
oleh seorang saudari se-Dharma, pernah disebutkan di dalam buku saya yang dulu,
harus kembali ke Mahapadminiloka, datang dan pergi, pergi dan datang,
sebenarnya tidak pergi dan tidak datang. Karena Dharmakaya tidak bergerak,
tidak datang maupun pergi, hanya Nirmanakaya yang datang dan pergi, sebenarnya
pergi dan datang sama halnya dengan tidak pergi dan tidak datang.
Mahaguru juga pernah menegaskan setiap tempat ibadah
Zhenfozong bahwa dalam hal perselisihan antar manusia, camkan baik-baik bahwa
sama sekali tidak ada masalah. Coba dipikir-pikir, Mahaguru menjelaskan sunyata
dan ilusi, misalnya kita bermimpi pada malam hari, di dalam mimpi Anda dibantai
orang lain, memangnya Anda masih bisa membenci orang-orang yang membantai Anda?
Begitu Anda bangun pada pagi hari, oh! Ternyata mimpi, sudahlah. Anda juga
tidak akan menyalahkan orang-orang yang mencelakai Anda di dalam mimpi.
Manusia hidup ibarat sebuah mimpi, kita jangan
menyalahkan siapapun, antara sesama umat harus saling menghargai waktu
kebersamaan kita, sebab berharga sekali! Jangan membenci orang lain atau
menyalahkan orang lain, yang terpenting adalah mengoreksi diri sendiri, melatih
diri harus kita lakukan sendiri, Tidak bisa digantikan.
Melatih diri itu siapa yang melatih, siapa pula
yang mendapatkan hasilnya. Guru Dhara melatih diri, Guru Dhara mendapatkan
hasilnya. Mahaguru melatih diri, Mahaguru mendapatkan hasilnya, tidak mungkin
Mahaguru melatih diri, Guru Dhara yang mendapatkan hasilnya, atau siapa yang
manis, saya berikan padanya, mustahil! Melatih diri dilakukan diri sendiri,
baru muncul ungkapan yang mengatakan: kakek melatih kakek mendapatkan, nenek
melatih nenek mendapatkan. Kita harus melatih diri sendiri, menyeimbangkan diri
sendiri, dan hidup harmonis dengan semua orang.
Jika Vihara atau cetiya manapun demikian,
diperluas menjadi demi kedamaian bumi, seorang sadhaka memang seharusnya
demikian. Jika di tempat melatih diri pun masih ada perselisihan antar manusia,
artinya sifat dan kebiasaannya masih ada, sifat dan kebiasaannya tidak
diseimbangkan, kalau begitu harus diseimbangkan perlahan-lahan!
Om Mani Padme Hum
No comments:
Post a Comment